Thursday, March 12, 2015
Festival Drama Pelajar Jawa Tengah 2015
FESTIVAL DRAMA PELAJAR SMA/SMK/SEDERAJAT TINGKAT JAWA TENGAH 2015
yang akan diadakan pada 17-25 Mei 2015.
Dalam Festival ini, peserta akan memperebutkan beberapa penghargaan. Diantaranya :
1.Penyaji Terbaik
2.Aktor Terbaik
3.Aktris Terbaik
4.Aktor Pembantu Terbaik
5.Aktris Pembantu Terbaik
6.Ilustrasi Terbaik
7.Artistik Terbaik
8.Penyutradaraan Terbaik
Pendaftaran dibuka 1 Februari-15 april 2015
More Info: 089668924135 (Sintya) 085640349818 (Sinta)
Cover Kitab Lakon Gema #1
Menulis lakon gema #1
Daftar peserta FDPN 2012
JAWA TENGAH
1. SMKN 2 Semarang (Teater Sukma)
2. SMKF NUSAPUTERA 2 Semarang ( Teater Insomnia)
3. SMK Duta Karya Kudus (Teater Apotek)
4. MAN Kendal (Teater Stesa)
5. SMA PIUS Purworejo
6. SMA N 1 Jepara (Teater Biassukma)
7. SMAN 15 Semarang (Teater Of Dream)
8. SMA MA’ARIF NU Banyumas (teater masa)
9. SMA N 1 Kliron Kebumen
Jawa Timur
10. SMA Muhammadiyah Gresik (Teater Extra)
11. SMAN 1 Kebomas Gresik (Teater Biru)
12. MA Unggulan Niatul Udzma Surabaya (Teater Satu)
Jawa Barat
13. SMAN 1 Leuwilang Bogor (Teater Gading)
Bali
14. SMAN 1 Denpasar (Teater Angin)
15. SMA Lab. Univ. Pend. Ganesha Singaraja (Teater Ilalang)
Nusa Tenggara Barat
16. SMAN 1 Mataram (Teater Smansa)
Kalimantan Barat
17. SMKN 3 Pontianak
Sulawesi Utara
18. SMAN 6 Manado
19. SMAN 4 Manado
20. SMA EBEN HAEZAR Manado
Minahasa Tenggara
21. SMAN 1 Tombatu
Gorontalo
22. SMAN 2 Limboto
Banjarmasin
23. MAN 2 MODEL BANJARMASIN (t, Tunas BAnua)
PALU
24. SMA N 1 Palu (Teater Spontan)
JADWAL GLADI BERSIH
JADWAL GLADI BERSIH
Ø Selasa, 22 Mei 2012
1. Penyaji 1 / 08.30 – 09.00 WIB : SMA N 4 Manado
2. Penyaji 2 / 09.15 – 09.45 WIB : SMK N 3 Pontianak
3. Penyaji 3 / 10.00 – 10.30 WIB : SMA N 1 Jepara
4. Penyaji 4 / 10.45 – 11.15 WIB : SMA Eben Haezar Manado
5. Penyaji 5 / 11.30 – 12.00 WIB : SMA N 1 Denpasar
Ø Rabu, 23 Mei 2012
1. Penyaji 1 / 08.30 – 09.00 WIB : SMA Maarif NU Sukaraja Banyumas
2. Penyaji 2 / 09.15 – 09.45 WIB : SMA N 1 Mataram
3. Penyaji 3 / 10.00 – 10.30 WIB : SMA Pius Bakti Utama Purworejo
4. Penyaji 4 / 10.45 – 11.15 WIB : SMK N 2 Semarang
5. Penyaji 5 / 11.30 – 12.00 WIB : SMA N 1 Klirong Kebumen
Ø Kamis, 24 Mei 2012
1. Penyaji 1 / 08.30 – 09.00 WIB : SMA N 1 Tombatu
2. Penyaji 2 / 09.15 – 09.45 WIB : SMA Unggulan Niatul Udzma Surabaya
3. Penyaji 3 / 10.00 – 10.30 WIB : SMA Muhammadiyah Gresik
4. Penyaji 4 / 10.45 – 11.15 WIB : SMA Kebomas Gresik
5. Penyaji 5 / 11.30 – 12.00 WIB : SMA N 6 Manado
Ø Jumat, 25 Mei 2012
1. Penyaji 1 / 08.30 – 09.00 WIB : SMA Leuwiliang Bogor
2. Penyaji 2 / 09.15 – 09.45 WIB : MAN 2 Model Banjarmasin
3. Penyaji 3 / 10.00 – 10.30 WIB : SMK F 2 Nusaputra Semarang
4. Penyaji 4 / 10.45 – 11.15 WIB : SMA N 15 Semarang
Ø Sabtu, 26 Mei 2012
1. Penyaji 1 / 08.30 – 09.00 WIB : SMA N 2 Limboto Manado
2. Penyaji 2 / 09.15 – 09.45 WIB : SMA N 1 Palu
3. Penyaji 3 / 10.00 – 10.30 WIB : SMA Lab. Univ. Pend. Ganesha Singaraja Bali
4. Penyaji 4 / 10.45 – 11.15 WIB : SMK Duta Karya Kudus
5. Penyaji 5 / 11.30 – 12.00 WIB : MAN Kendal
Jadwal Festival Drama Pelajar SMA/ SMK/ Sederajat Nasional 2010 Teater Gema IKIP PGRI Semarang
Denah Panggung Pementasan
JADWAL PEMENTASAN FDPN'12
JADWAL PEMENTASAN FDPN'12
Ø Senin, 21 Mei 2012
19.30 – 22.00 WIB : PEMBUKAAN FESTIVALØ Selasa, 22 Mei 2012
1. 13.30 – 14.45 WIB : SMA N 4 Manado
2. 15.00 – 16.15 WIB : SMK N 3 Pontianak
3. 16.30 – 17.45 WIB : SMA N 1 Jepara
4. 19.00 – 20.15 WIB : SMA Eben Haezar Manado
5. 20.30 – 21.45 WIB : SMA N 1 Denpasar
Ø Rabu, 23 Mei 2012
6. 13.30 – 14.45 WIB : SMA Maarif NU Banyumas
7. 15.00 – 16.15 WIB : SMA N 1 Mataram
8. 16.30 – 17.45 WIB : SMA Pius Bakti Utama Purworejo
9. 19.00 – 20.15 WIB : SMK N 2 Semarang
10. 20.30 – 21.45 WIB : SMA N 1 Klirong Kebumen
Ø Kamis, 24 Mei 2012
11. 13.30 – 14.45 WIB : SMA N 1 Tombatu
12. 15.00 – 16.15 WIB : MA Unggulan Niatul Udzma Surabaya
13. 16.30 – 17.45 WIB : SMA Muhammadiyah Gresik
14. 19.00 – 20.15 WIB : SMA Kebomas Gresik
15. 20.30 – 21.45 WIB : SMA N 6 Manado
Ø Jumat, 25 Mei 2012
16. 15.00 – 16.15 WIB : SMA 1 Leuwiliang Bogor
17. 16.30 – 17.45 WIB : MAN 2 Model Banjarmasin
18. 19.00 – 20.15 WIB : SMK F 2 Nusaputra Semarang
19. 20.30 – 21.45 WIB : SMA N 15 Semarang
Ø Sabtu, 26 Mei 2012
20. 13.30 – 14.45 WIB : SMA N 2 Limboto Manado
21. 15.00 – 16.15 WIB : SMA N 1 Palu
22. 16.30 – 17.45 WIB : SMA Lab. Univ. Ganesha Bali
23. 19.00 – 20.15 WIB : SMK Duta Karya Kudus
24. 20.30 – 21.45 WIB : MAN Kendal
Ø Senin, 28 Mei 2012
19.30 WIB – Selesai : Malam Penganugerahan
FDPN Teater Gema 2012
desain panggung pementasan
MeNggaRis 4 WaRNa
Pentas Kursi
posisi lampu
lampu par 64
lampu par 56
Jadwal Festival Drama Pelajar Jawa tengah 2011 Teater gema IKIP PGRI Semarang
poSter FDPJT 2011
denah panggung
Unduhan/ Download Festival Drama pelajar Nasional 2012 Teater Gema IKIP PGRI Semarang
Unduh/ download Poster Festival Drama Pelajar Nasional 2012 Teater Gema IKIP PGRI Semarang, KLIK:
http://www.ziddu.com/download/17760518/PosterFestivalDramaNasionalTeaterGema2012.pdf.html
Unduh/ download Proposal Peserta Festival Drama Pelajar Nasional 2012 Teater Gema IKIP PGRI Semarang, KLIK:
http://www.ziddu.com/download/17760258/ProposalFDPN2012.pdf.html
Unduh/ download Ketentuan Peserta Festival Drama Pelajar Nasional 2012 Teater Gema IKIP PGRI Semarang, KLIK:
http://www.ziddu.com/download/17832991/KetentuanFestivalDramaPelajarNasionalGema2012.pdf.html
Unduh/ download Formulir Pendaftaran Peserta Festival Drama Pelajar Nasional 2012 Teater Gema IKIP PGRI Semarang, KLIK:
http://www.ziddu.com/download/17760317/FormulirPendaftaranFDPN2012.pdf.html
EVALUASI FESTIVAL DRAMA PELAJAR SE JAWA TENGAH 2011
EVALUASI FESTIVAL DARI ZAK SORGA
FESTIVAL DRAMA PELAJAR SE JAWA TENGAH 2011 DIWARNAI AKTOR, AKTRIS DAN SUTRADARA BERBAKAT
Oleh : Zak Sorga
Setelah menyaksikan Festival Drama Pelajar se Jawa Tengah 2011 yang diselenggarakan Teater Gema IKIP PGRI Semarang, berlangsung dari tanggal 23 – 30 Mei 2011 di Kampus IKIP PGRI, sebagai juri yang diberi tanggung jawab untuk mengamati dan menilai semua pertunjukan saya tuliskan catatan ini, semoga bermanfaat untuk peserta festival dan kemajuan teater pada umumnya.
Dalam catatan ini ada beberapa grup teater yang pembahasannya saya kelompokkan sesuai dengan kecenderungan potensi yang dimilikinya.
I. Keranda untuk Ibu
Kota besar selalu menawarkan seribu mimpi dan kisah kepedihan yang tak akan habis digali untuk didramakan di atas panggung oleh para seniman. Sementara masyarakat penikmat seni diharapkan akan datang menonton untuk berkaca dan merancang masa depan. Renungkanlah sebuah kisah tragis yang dimainkan oleh Teater SMA Pondok Modern Kendal, “Keranda untuk Ibu” karya/sutradara: Akhmad Sofyan Hadi.
Ada seorang pemuda bernama Jamal, diperankan dengan sangat bagus oleh Fathur Rojak, setelah beberapa tahun menganggur dan berupaya mencari kerja kesana kemari, akhirnya dengan sangat gembira dia mendapat kerja di sebuah instansi. Tapi siapa sangka kegembiraan Jamal segera berbalik menjadi dilemma. Pekerjaan yang lama dia tunggu-tunggu itu bertentangan betul dengan hati nuraninya. Disatu sisi dia membutuhkan uang untuk membiayai hidup dan cita-citanya agar bisa mendapatkan istri yang cantik dan membentuk keluarga bahagia, disisi lain dia dipaksa untuk menggusur pedagang kaki lima, perkampungan kumuh dan rumah para tetangganya. Puncaknya Simbok, ibu kandungnya, pun harus dibungkam mulutnya dengan kasar agar tidak protes dan menangis saat rumahnya akan digusur. Simbok pun meninggal secara tragis dalam bekapan Jamal.
Nova M, meski masih dibangku SMA, mampu memerankan tokoh Simbok dengan penuh penghayatan. Begitu jauh dia melakukan eksplorasi fisik, fikiran dan rasa sehingga gestur tubuhnya betul-betul menjadi seorang Simbok yang tua dan ringkih, lengkap dengan warna vocal sepuhnya. Begitu juga Fathur Rojak (pemeran Jamal), penghayatan kedua pemeran ini menulusup masuk dari ruang tragedi sampai komedi dengan sangat intens. Penonton dibawa larut dalam kepedihan dan gelak tawa melihat berbagai ironi zaman ini.
Sebagai sutradara sekaligus penulis naskah Akhmad Sofyan Hadi secara pribadi nampak dengan lancar menerjemahkan ide-idenya diatas panggung. Tapi pementasan ini akan terasa lebih utuh seandainya acting para pemeran pendukung, termasuk acting si Gadis (Adik Jamal) lebih matang lagi digarap. Karena saat bermain para peran pendukung tersebut terlihat ragu-ragu dan kurang menguasai apa yang dia lakukan di atas panggung. Hal ini terjadi karena mungkin diwaktu latihan sutradara terlalu fokus pada penggarapan akting peran utama sehingga peran-peran pendukung tidak sempat tergarap dengan baik. Begitu juga adegan pembuka (opening pertunjukan), saat Jamal dan keluarganya mencari piagam penghargaan juara beladiri yang hilang, terasa pura-pura sekali. Padahal piagam penghargaan juara beladiri Jamal itu sangat penting, yang dengan itulah dia bisa diterima untuk bekerja.
II. Kota Tak Henti Bernyanyi
Almarhum Wahyu Sihombing, sutradara drama realis jebolan ATNI (Akademi Teater Nasional Indonesia), penggagas Festival Teater Jakarta (FTJ), juga pendiri dan dosen Institut Kesenian Jakarta - IKJ, pernah mengatakan bahwa untuk menjadi actor dan aktris panggung yang mumpuni seseorang harus menunggu sampai berumur 30 tahun. Hal ini menimbang karena untuk menjadi actor dan aktris drama realis memang memerlukan pengalaman batin yang panjang, pengetahuan yang luas dan perbendaharaan emosi serta kemampuan ekspresi yang memadai baik dari segi vocal, gerak-gerik maupun mimic wajah.
Tapi simaklah acting Febriana, dari Teater Sukma SMK N 2 Semarang, saat memerankan tokoh Mbok Subiah dalam lakon “Kota Tak Berhenti Bernyanyi” karya Ramatyan Sarjono. Kita betul-betul kaget dibuatnya, dia begitu lihai memerankan tokoh tua yang penuh derita namun penyabar ini. Sampai akhirnya semua barang dagangan miliknya pun digusur dan dihancurkan oleh para petugas. Diujung kemarahan dan keputus asaan itulah dia tertawa, merintih, menjerit mengadu kepada Tuhan. Sementara itu Sri Wid, seorang pelacur yang dimainkan dengan cantik oleh Ayu Desi, tertawa pedih tak tahu mesti kemana menjemput masa depannya.
Febriana dan Ayu Desi adalah bintang dalam pementasan ini. Sebuah kisah pilu penderitaan rakyat kecil di kota besar yang dengan susah payah berusaha mempertahankan hidup dengan mengais rizki yang halal tapi terus diteror oleh kebengisan para petugas keamanan kota. Yang akhirnya karena tak tahan penderitaan Sri Wid pun jadi pelacur. Kerjasama dan permainan dialog dua pemain ini dilandasi dengan penafsiran laku dan penghayatan emosi yang begitu bervariatif sehingga tak ada kesan monoton. Penonton diajak mengelana memasuki kehidupan malam masyarakat terbuang di tengah kota.
Seandainya Eggi Insan Pasaribu (sang sutradara) melengkapi pertunjukannya dengan Orkes Madun yang turut menyemarakkan kepedihan malam maka akan lengkaplah ngaru oro (jeritan terlunta-lunta) hidup mereka. Itulah sekeping kehidupan orang-orang kecil yang terlewat dari agenda pembangunan negeri ini, tapi tak terlewat dari pengamatan para Seniman Teater muda yang ikut meramaikan Festival Drama se Jawa Tengah ini.
Seperti halnya Akhmad Sofyan Hadi (sutradara Keranda untuk Ibu), Eggi Insan Pasaribu yang menggarap Kota Tak Berhenti Bernyanyi ini juga memahami betul penafsiran dan benang merah cerita yang digarapnya. Dia tahu betul bagaimana harus mewujudkan dramatic adegan dan menjembatani transisi peristiwa demi peristiwa dengan sangat intens. Satu yang kita sayangkan dia terlalu mengabaikan penggarapan opening pertunjukan, bahkan terlihat seperti tidak digarap sama sekali. Para pemeran diperkenalkan di atas panggung tanpa setrategi penyutradaraan, terkesan tidak siap dan ogah-ogahan. Ataukah ini hanya improvisasi spontan? Padahal sejatinya saat itulah momen terpenting untuk merebut hati penonton agar adegan-adegan berikutnya tidak terasa berat dalam membangun tangga dramatiknya.
III. Klop
Dibuka dengan teriakan-teriakan kasar Rubiah saat memangil anaknya yang cacat Teater Insomnia SMK Farmasi Nusaputera 2 Semarang langsung mengajak penonton seisi gedung menelusuri kehidupan kelam seorang ibu yang merasa jijik terhadap keberadaan anak kandungnya sendiri. “Klop” karya/Sutradara: M. Teguh Satriyo, sebuah drama tragedi tentang keterpurukan sepasang suami istri pemulung yang kini sedang terlilit hutang. Mereka dihadapkan pada pilihan menjual anaknya yang cacat (Sekar) untuk membayar hutang ataukah terus menerus diteror oleh para rentener.
Dalam pertunjukan Klop ini, ketiga tokoh sentral Rubiah (Anggita Kurnia), Rokim (Navi Karona) dan Sekar (Nanda Maprilia) mampu dihidupkan dengan sangat baik oleh para pemerannya. Karakter orang miskin kota yang selalu berhadapan dengan kerasnya hidup mereka mainkan dengan sangat kompak, lengkap dengan kejujuran, kelicikan, kekumuhan dan sumpah serapahnya.
Rubiah, sang istri yang hamil tua dan dihantui ketakutan anak keduanya akan lahir dalam keadaan cacat juga, seolah mewakili ketakutan rakyat kecil akan tidak jelasnya masa depan di zaman ini. Tiap hari mereka makan serba kekurangan, biaya dokter dan kesehatan tak terjangkau, biaya pendidikan melambung tinggi, seolah hidup hanyalah menunda-nunda kematian.
Karena itulah Rubiah membenci Sekar, anaknya yang cacat. Dia ingin mengenyahkan anak itu. Dimatanya Sekar adalah aib dan pembawa sial, dia tidak boleh ada di rumah ini. Anggita Kurnia dengan cemerlang mampu menjembatani usia pelajarnya untuk menjadi Rubiah. Sesekali, dengan penuh penghayatan, dia melangkah dan duduk sambil menyeringai karena menahan berat kandungannya.
Disisi lain, melalui tokoh Rokim dan Sekar yang meski hidup dalam kubangan kemiskinan dan kelaparan, juga teror para rentenir, hidup ini tetap tak boleh digadaikan, dia harus terus dipertahankan dengan kejujuran. Nilai inilah yang ingin disampaikan oleh M. Teguh Satrio selaku penulis naskah dan sutradara dalam pemetasan Klop ini. Selaku sutradara Teguh sangat teliti menggarap para pemainnya. Dari pemeran utama sampai figuran terlihat diperlakukan sama dalam penggarapan di atas panggung sehingga kemampuan acting mereka terlihat merata.
Tapi dilain waktu Teguh mungkin perlu merenungkan irama keseluruhan pertunjukan, agar adegan demi adegan tidak selalu tampil dengan penuh ketegangan. Hal ini untuk memberi ruang perenungan bagi penonton, agar mereka sempat menangis atau mentertawakan diri sendiri.
IV. Kebebasan Abadi
Yang tak kalah menariknya adalah pementasan Teater Biassukma SMAN 1 Jepara dengan naskah “Kebebasan Abadi” karya: C. M. Nas yang disutradarai oleh Kustam Ekajalu. Naskah yang cukup berat dan sarat dengan perang urat saraf dalam mendedah apa arti kepahlawanan, kemerdekaan, cinta sejati, kejujuran dan pengkhianatan ini ternyata mampu dengan lancar dimainkan oleh para aktornya yang masih SMA. Meski kadang-kadang artikulasi para actor muda itu terserimpung oleh retorika kalimat tokoh-tokohnya tapi secara keseluruhan pementasan ini selama satu jam mampu menyihir penontonnya.
Tersebutlah sebuah kisah para pejuang di masa penjajahan yang terdampar di pulau terpencil. Dengan alasan melindungi anak buahnya agar selamat dari kejaran operasi Belanda maka Sang Kapten dengan sengaja merusak dan menenggelamkan perahunya lalu memerintahkan mereka semua bersembunyi di pulau tandus tersebut. Akhirnya mereka selamanya hidup di pulau terpencil itu tanpa ada harapan untuk bisa pulang ke negeri yang dicintainya.
Konflik demi konflik pun terjadi, 14 orang pejuang itu pun satu persatu mati, ada yang karena sakit, ada yang ditembak Sang Kapten karena dituduh telah berkhianat dan membangkang. Akhirnya mereka pun tinggal 5 orang, termasuk seorang suster. Mereka terus bersitegang karena dilanda stress dan berusaha memaksakan kehendaknya masing-masing pada orang lain. Sementara Sang Kapten senantiasa memposisikan dirinya sebagai sumber hukum tertinggi sekaligus hakim yang tidak boleh dipertnyakan keputusannya.
Dalam ketegangan dan kegelisahan yang berlarut-larut beberapa orang diantara mereka mulai meragukan eksistensinya sebagai pejuang, apakah mereka pejuang ataukah pengkhianat yang sengaja melarikan diri untuk mencari selamat. Maka benturan pemikiran dan konflik demi konflik pun terjadi.
SERSAN : Kita berjuang untuk mempertahankan republic, bukan mempertahankan pulau kosong ini.
LETNAN : Dimana republic? Republik adalah tanah pertiwi yang belum diinjak-injak oleh Belanda.
SERSAN : Kita akan merebutnya kembali.
Letnan : Kapan?
Dari awal pertunjukan, Kustam Ekajalu, terus menerus menyuguhkan ketegangan melalui dialog actor-aktornya dengan nada yang tinggi. Ada kesan terburu-buru memang, tapi para actor memainkan tokoh-tokoh yang diperankannya dengan cukup matang, kecuali pemeran Suster yang nampak kurang tenaga dan ragu-ragu.
Seandainya pertunjukan ini mau menggerakkan roda dramatiknya melalui inner action yang dirasakan oleh tokoh-tokohnya, bukan berangkat dari retorika kata, tentu bloking, gerak-gerik dan ekspresi wajah tokoh-tokohnya akan terasa lebih hidup. Juga bagaimana menghayati rasa sepi berkepanjangan, hempasan angin laut yang keras dan hidup tanpa harapan di pulau terpencil tentu akan terasa semakin mencekam.
Pemeran Kapten (Fikri Naufal), pemeran Sersan (……………), Kopral (Septian Eko) dan Letnan (…………….) dengan melihat kematangannya berdiri di atas panggung mereka adalah aktor-aktor berbakat yang sangat bisa diperhitungkan di pentas teater masa depan. Sungguh semua itu tak luput dari kepiawaian dan kerja keras Kustam Ekajalu selaku sutradara. Siiip kawan!
V. Tanda Silang
Pementasan lakon “Tanda Silang” karya: Eugene O’neill, sutradara: Didid Indro dari sisi penyutradaraan adalah sebuah pementasan yang apik dan utuh, set dan penataan kostum digarap dengan cermat, juga plot cerita mengalir dan terpahami dengan cukup baik. Meski lakon ini cukup berat, terlihat sutradara telah begitu gigih menjembatani para aktornya, yang masih duduk dibangku SMA, untuk memerankan tokoh yang mempunyai pengalaman batin begitu kelam dan panjang.
Mari kita bayangkan sosok seorang Darpo yang salah satu tangannya buntung serta mempunyai sifat yang licik dan serakah . Juga bagaimanakah sosok seorang Kapten kapal yang gila karena terobsesi dengan kapalnya , yang bernama Marlini, akan merapat ke pelabuhan sambil memuat harta karun dan emas berlian, padahal kapal tersebut sudah bertahun-tahun lalu tenggelam dihantam badai. Tiap hari tidak ada kerjaan lain kecuali dia hanya memandang lautan lepas, menunggu kapalnya itu pulang. Dengan suara paraunya yang menggelegar dia berhalusinasi dan berteriak-teriak:
“Dari sini aku melihat dengan jelas Ilyas dan Kanaka berjalan hilir mudik di geladak, di tengah terang bulan dia memandangku.”
Seandainya Tanda Silang ini akan dipentaskan lagi hal yang mesti lebih diperhatikan para actor Teater Kusuma SMA N 1 Mlonggo Jepara adalah bagaimana mereka harus mengkaji dan mengsksplorasi lebih dalam lagi karakter tokoh yang diperankannya, menafsirkan dengan lebih jelas identitas emosi berbagai kalimat yang di ucapkannya, juga bagaimana menciptakan motivasi saat mengisi bloking yang diberikan oleh sutradara.
VI. RENOVATIO (Sebelum Terbenam)
Renovatio (Sebelum Terbenam) karya: N. T. Omar, Sutradara Tim - Teater Asmat SMA N 4 Semarang adalah sebuah pementasan drama dengan tema yang actual, yaitu pergesekan budaya masa kini dengan masa lalu. Panggung merupakan gambaran sebuah tempat untuk menunggu, sebuah simbul tentang dunia itu sendiri dimana generasi demi generasi lahir secara bergantian.
Suatu petang ‘sebelum matahari terbenam’ seorang Nenek dan seorang Perawat duduk tenang menanti seseorang. Lalu datanglah secara estafet beberapa tokoh lain yang mewakili generasi masa kini diantaranya Gadis 1, Gadis 2 dan Gadis 3. Dari dialog antara Nenek, yang mewakili generasi tua, dengan tiga orang Gadis inilah berbagai persoalan kehidupan didiskusikan dan kadang juga dibenturkan. Dalam lakon ini plot cerita lebih merupakan sampiran untuk mewadahi berbagai pemikiran yang didiskusikan oleh pengarang melalui tokoh-tokoh yang ditulisnya. Juga gagasan tentang tangga dramatic yang biasa diterapkan dalam drama-drama konvensional boleh dinomor duakan.
Tapi meski begitu kita melihat Sutradara dan para pemainnya tak mau tinggal diam, mereka telah bekerja keras menciptakan karakter –karakter yang kuat dalam pementasan ini. Ratu Elsye yang berperan sebagai Nenek misalnya, dia telah bermain dengan sangat intens. Sepanjang pertunjukan dia mampu menjaga gesture tubuh dan warna vocalnya sebagai nenek dengan sangat pas, yaitu seorang Nenek yang terpelajar. Juga artikulasi vocal dan cara Nenek mendedah berbagai persoalan sungguh sangat cerdas dan keren. Ini adalah modal utama seorang artis. Dalam soal acting kekurangan Ratu Else hanyalah terlalu banyak melakukan soliloquy (bicara sendiri) sehingga terasa kurang real. Juga saat melakukan move (berjalan sesuai bloking) barangkali perlu difikirkan kembali apa motivasinya.
Pemeran lain yang patut dicatat dalam drama ini adalah Denya Salsabila (Gadis 2) yang sanggup bermain secara spontan, sehingga dialog yang dia ucapkan betul-betul menjadi milik dan selalu ada kebaruan. Penting bagi seorang aktor/aktris belajar untuk menjadi spontan dalam berakting, sehingga tidak ada kesan menghafal dan mengingat-ingat.
Dari sisi penyutradaraan menghadapi lakon semacam ini hal yang agak rumit adalah membangun irama pertunjukan agar tidak monoton. Juga bagaimana menafsir dan memberi isi bagi tiap-tiap adegan agar peristiwa demi peristiwa yang ada bisa terjadi dengan wajar, tapi tetap menggairahkan untuk ditonton.
VII. WEK-WEK
Pementasan Wek Wek karya Djadug Djaya Kusuma, sutradara Asyam Kusatyo Teater Stesa MAN Kendal adalah sebuah pertunjukan yang komunikatif dari sisi hiburan, tapi kurang berhasil membangun peristiwa dramatiknya. Tokoh Petruk yang seharusnya menggerakkan roda dramatik tiba-tiba tersisih hanya menjadi peran pelengkap penderita.
Petruk memang tidak memiliki porsi dialog sebanyak tokoh yang lainnya, tapi dialah yang memegang rol cerita. Dan inilah yang menjadi tantangan sutradara dalam lakon ini. Seluruh konflik dan dialog yang di ucapkan tokoh lain merupakan reaksi yang bermula dari action yang dilakukan oleh Petruk. Action Petruk yang menjadi bisu dan hanya bisa bicara “wek-wek” itulah yang menyebabkan silang pendapat antara Gareng dan Bagong.
Petruk yang menderita dan dengan gigih ingin menuntut keadilan, meski harus pura-pura sakit “wek-wek” inilah yang menjadi benang merah sepanjang pertunjukan ini, namun nampaknya kurang digarap oleh sutradara, karena terlalu terfokus pada dialog dan perdebatan Gareng dengan Bagong.
Kata-kata “wek-wek” yang diucapkan berulang-ulang oleh Petruk bukanlah memiliki arti yang tunggal, dia keluar dari berbagai tuntutan emosi dan keadaan sesuai benang merah adegan yaitu menuntut keadilan sampai tuntas, apa pun yang terjadi. Arti “wek-wek” selalu berubah, sasaran kalimat dan motivasinya juga selalu berubah, sehingga ekspresi Petruk pun selalu berubah-ubah dengan dinamis, tidak melulu penderitaan yang dia tampakkan, tapi juga kemarahan, nada protes, tipudaya, ada rasa khawatir karena takut kedoknya terbuka, puas karena berhasil mengelabuhi dan lain-lain.
Secara keseluruhan pementasan Wek - Wek ini cukup menarik dan komunikatif. Dan para pemerannya seperti M. Sirojudin (Semar), Siti Marliana Ulfa (Bagong), juga pemeran Gareng dan petruk adalah aktor dan aktris muda yang berbakat. Sutradara sanggup mengarahkan mereka agar bermain dengan rileks sehingga mampu mengukur proyeksi vocal agar ucapan mereka jelas terdengar oleh penonton.
VIII. TAKDIR
Dalam Festival Drama Pelajar 2011 se Jateng ini ada beberapa grup yang mementaskan naskah karangan sendiri, salah satunya adalah Teater Mega SMA Negeri 1 Banjarnegara yang mementaskan lakon Takdir, karya: Amelia Hayuning Pakarti. Sebuah drama keluarga yang dibangun dengan konstruksi dramatic mono plot. Dengan sistematis dan cermat Hayuning Pakarti memperlihatkan bakat kepengarangannya untuk menceritakan dilema seorang istri (Ningrum) yang bertahun-tahun ditinggal pergi tanpa kabar oleh suaminya.
Karena menghadapi berbagai cobaan hidup yang berat, juga desakan anaknya yang terus menerus menanyakan siapa bapaknya, Ningrum, diperankan dengan lugu oleh Tiara Rahma Wahyuning Tyas, akhirnya bimbang dan mempertanyakan apakah Haryanto (suaminya) yang diperantauan masih hidup? Kalau ya, kenapa tidak pernah memberi kabar sedikitpun. Melihat hal ini, dengan didorong rasa kasihan, mertua Ningrum menyarankan agar Ningrum menikah lagi. Semua ini untuk kebaikan Ningrum dan Dian cucunya, kata mereka.
Konflik dan dilema tentang kesetiaan dan penantian Ningrum, juga kegelisahan keluarga dalam menunggu Haryanto inilah yang menjadi benang merah lakon yang ingin disampaikan Catur Septiana Rakhmawati (sutradara) dalam Pementasan “Takdir” ini. Seandainya benang merah ini lebih digaris bawahi penggarapannya tentu akan menghasilkan rentetan adegan yang dramatik dan menegangkan. Apalagi jika keberadaan pemain diatas panggung lebih ditambah energinya, maka tempo adegan akan mengalir dengan intens dan tidak terkesan berlarut-larut.
Seharusnya ada momen khusus dimana Ningrum gelisah, menjerit dan menangis menimbang-nimbang kesetiaannya sebelum dia memutuskan untuk menikah lagi. Wow! Menikah lagi, dimana suami yang dicintainya belum tentu keberadaannya, untuk orang sebaik Ningrum tentu bukan hal yang ringan.
Untuk meningkatkan kemampuan berakting Sutradara dan para aktor perlu mendedah kembali karakter tokoh-tokohnya agar lebih utuh, juga mengadakan latihan teknik vocal secara khusus yang bertujuan melatih ketangkasan berdialog dan berargumentasi. Ditambah latihan proyeksi suara agar dialog-dialog yang diucapkan bisa meruang ke seluruh isi gedung pertunjukan.
Ada hal lain yang menjadi nilai lebih pementasan grup ini dibandingkan dengan beberapa grup yang lain, yaitu pemahaman skenografi panggung. Catur Septiana Rakhmawati selaku sutradara dengan sangat efektif dan rapi , bekerjasama dengan Penata Artistik, sanggup memetakan lokasi set yang begitu banyak diatas panggung. Dia petakan dengan tepat kemana dan dari mana keluar masuk pemain, dimana letak interior dan eksterior rumah.
Akhirnya kita masyarakat Teater punya harapan besar terhadap Teater Mega SMA Negeri 1 Banjarnegara ini, karena disini terkumpul berbagai elemen yang yang dibutuhkan oleh dunia teater yaitu penulis yang berbakat, sutradara yang faham teknik pemanggungan, pekerja panggung dan aktor-aktor muda yang kompak.
IX. Bulan Tak Lagi Indah saat Malam Tiba
Pendekatan dramatik yang dilakukan oleh Teater of Dream SMA N 15 Semarang dalam mementaskan lakon Bulan Tak Lagi Indah saat Malam Tiba karya: N. T. Omar – sutradara: Tim SMA N 15, memang berbeda dengan pendekatan dramatic yang dilakukan oleh grup teater lain peserta festival . Hal ini disebabkan oleh cara bertutur naskah yang berbentuk sketsa-sketsa kejadian. Dan tiap-tiap sketsa (baca adegan) bisa sangat berdiri sendiri jika transisi adegan tidak terkonsep dengan baik. Hal inilah yang kadang menjadi persoalan pementasan ini.
Pementasan yang mengisahkan perjalanan hidup seorang Kakek yang berusaha menutupi dan melupakan kejahatan masa lalunya ini bergulir dengan penuh semangat dan didukung dengan energy yang memadai dari para aktornya. Pemeran Sung (Belinda) dalam lakon ini bermain sangat bagus dan penuh penghayatan tapi kadang-kadang lemah dalam proyeksi vocal. Ada beberapa dialog yang dia ucapkan tidak bisa kita dengar, mungkin karena dia terlalu asyik dalam permainannya.
Disisi lain yang agak mengganggu dari pementasan ini adalah sepanjang pertunjukan berlangsung susah dibedakan antara adegan flash back, pararel dan mimpi. Ini disebabkan karena hampir semua adegan digarap dengan pendekatan dan bobot yang sama dalam soal dramatic, terlebih pemain yang memerankan Tokoh Kakek kurang memiliki kemampuan acting yang fleksibel agar mampu memerankan dirinya dalam berbagai usia (muda dan tua).
Kerja keras sutradara yang dengan teliti menggarap pemain agar berfikir kritis terhadap berbagai hal nampak terlihat dalam permainan mereka, sehingga mereka mampu mendiskusikan berbagai persoalan dari tahanan politik, partai terlarang, penyiksaan para aktifis, pembantaian massal sampai ketakutan akan kematiannya sendiri. Meski kadang hal ini untuk beberapa pemain terasa tak sampai karena jauhnya jarak pengalaman batin, tapi diluar semua itu acting Belinda sebagai Sung, acting ….. sebagai Perempuan 2 yang berbicara sambil mengetik, juga acting ….. yang bermain dengan sangat intens sebagai Nenek patut untuk dipujikan.
X. Mimpi-Mimpi
Sesuai judulnya “Mimpi-mimpi” pementasan karya TeBe Kamaludin yang disutradarai oleh Putut Ahmad Su’adi dari Teater Kelir SMA N 1 Klirong Kebumen ini mengalir dengan imajinatif. Gambaran tentang dunia kanak-kanak berusaha dihadirkan dengan baik oleh sutradaranya. Pemeran Papa dan Mama juga bermain cukup baik. Tapi pemeran Rik harus lebih berani lagi mengeksplorasi permainannya agar tidak monoton. Dia harus lebih membuka diri agar berbagai identitas emosi yang dirasakannya bisa terekspresikan dengan bebas.
Tokoh Dreamy perlu dipikirkan kembali kostumnya agar lebih wah dan imajinatif. Juga aktingnya masih kurang total dan lepas. Sebagaimana si Raja Mimpi maka merdekakanlah dirimu di atas panggung Dreamy.
Dari karakter naskahnya pertunjukan “Mimpi-Mimpi” ini adalah pertunjukan yang gembira dan sangat musical, seandainya sutradara melangkah lebih total kearah sana maka pementasannya akan sangat menawarkan berbagai banyak kemungkinan untuk menjadi hebat. Masih banyak kesempatan bro! Soal kemewahan set dan kostum tak perlu mahal, ada banyak barang bekas yang bisa disulap jadi mahal. Coba tanya saja pada mahasiswa Teater Gema hehe…. Ya kan kak?
XI. Membangun Peristiwa Dramatik Dalam Sebuah Pertunjukan
Keberhasilan drama realis dalam sebuah permentasan sangat ditentukan oleh kemampuan sutradara dan aktor dalam membangun peristiwa melalui laku tokoh-tokoh yang dimainkannya di atas panggung, bukan melalui retorika kata semata. Dalam hal ini kata-kata hanyalah salah satu elemen keaktoran, sementara laku yang dilandasi penghayatan batin, karakter dan fikiran tokoh adalah tulang punggung yang menggerakkan laku (action).
Ketidak mampuan membangun peristiwa dramatic ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya benang merah cerita yang tidak dipegang secara konsisten oleh sutradara dan pemain, analisa karakter yang belum maksimal dari tiap-tiap tokoh, kesatuan konsep ekspresi elemen pertunjukan yang belum matang, juga kurangnya kemampuan actor dalam menghayati dan mengekspresikan tokoh yang diperankannya.
Benang merah cerita yang tidak dipegang secara konsisten selain bisa menyebabkan pementasan drama keluar dari plot cerita yang digariskan, juga bisa menyebabkan konsep penyutradaraan salah memilih tokoh mana yang harus ditonjolkan dalam tiap adegan, akibatnya pertunjukan kehilangan fokus dramatic.
Hal inilah yang terjadi pada pementasan “Kuku Kluruk” karya Masudi Dee Sutradara: Didid Endro dari Teater Kapas SMA N 1 Donorojo Jepara. Dramatik adegan yang telah dibangun secara cermat melalui Pakne yang tergila-gila adu jago, dan Bune yang merasa ditelantarkan, tiba-tiba diserobot begitu saja oleh sebuah kisah cinta yang berkepanjangan antara Wagisan dan Tugiyem. Akibatnya pementasan ini jadi kehilangan focus permasalahan. Padahal kita semua menunggu-nunggu Pakne akan melakukan perbuatan nekad apa saja untuk melampiaskan kegilaannya sebagai penjudi adu jago itu? .
***
Pementasan “Arca” karya/Sutradara: Gatot Supriyanto dari Teater Smakindo SMA Kristen Indonesia. Pementasan ini dari awal sampai akhir pertunjukan berjalan dengan cukup komunikatif, meski kurang dramatic.
Sebuah kisah cinta, yang dibalut dengan kecemburuan, kepalsuan dan dengki. Karno dengan sengaja mencuri Arca dengan tujuan untuk memfitnah Pak Totok saingan cintanya yang telah merebut Lati, seorang perempuan pemilk sebuah Galeri.
Pementasan Arca ini berjalan agak tersendat-sendat (kurang dramatic) karena actor yang memegang rol pertunjukan kurang menghayati permainannya. Tapi kita masih cukup terhibur oleh pemeran yang lain yaitu Sri (………………) yang bermain dengan sangat alamiah dan spontan, dialog-dialog yang diucapkannya selalu tepat sasaran. Juga ilustrasi music digarap dengan serius.
Hal yang masih bisa ditingkatkan dalam pementasan ini adalah bagaimana sutradara dan penata artistic mesti bekerja sama lebih cermat lagi dalam memetakan panggung untuk menata set agar lebih imajinatif dan efektif.
Sutradara juga perlu menjelaskan kembali pada pemeran Karno dan Totok tentang sasaran kalimat dan identitas emosi yang diucapkannya. Selain itu perlu juga diadakan latihan kelenturan tubuh agar lebih rileks dan tidak monoton dalam bermain.
***
Saya melihat beberapa sutradara yang mementaskan lakon-lakon berikut: “Tak Ada Bintang di Dadanya” karya: Hamdy Salad - sutradara: Haryanto Djee dari Teater Tanjunk SMA N 7 Purworejo; “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya: Arifin - dari KTP Madas MA Darussalam Subah Batang,; “Wow Begitu Toh?” karya: Noor WA - sutradara: Agus Pramono dari Teater Piencet SMA Plus Bakti Utama Purworejo; “Kampung Kardus” karya: Gepeng Nugraha - sutradara: Ichsan Bahrudin dari Teater Bayang MAN 2 Pekalongan ; “Sang Pekatik” karya/sutradara: Darmadi Spd dari Teater Pijar SMA N 3 Temanggung mempunyai problem yang hampir sama dalam menggarap para pemainnya. Yaitu pemain tidak bisa menikmati acting yang dilakukannya diatas panggung, sehingga mereka terlihat canggung, ragu-ragu, terburu-buru ingin cepat selesai, tidak bisa vokus dan konsentrasi, bahkan ada juga yang bingung.
Menghadapi hal ini sutradara harus melakukan kembali membaca naskah secara bersama sambil menjelaskan satu persatu sasaran kalimat dan identitas emosi yang diucapkan para pemain, kemudian meningkat karakter masing-masing tokoh, aksi reaksi, lalu hubungan karakter antara tokoh yang satu dengan yang lainnya, kemudian meningkat lagi pada tangga dramatic, juga bobot dan puncak dramatic tiap-tiap adegan.
Paralel dengan pembahasan tersebut maka pelan-pelan barulah melangkah pada latihan bloking, ketepatan ekspresi, aksi reaksi, irama permainan, kerjasama dalam bermain, proyeksi suara dan lain-lain. Insya Allah jika hal ini dikerjakan dengan cermat maka para aktor ini akan mempunyai kepastian saat bermain di atas panggung dan kemudian dapat menikmati permainannya.
***
Selain benang merah cerita dan penggarapan pemain, kesatuan ekspresi pertunjukan juga harus dikonsep secara jelas oleh sutradara. Hal inilah yang nampak kurang diperhatikan oleh beberapa grup teater diantaranya Teater Metamorphosis yang mementaskan “IF” karya/sutradara: Eni Is Sulistyaningtyas.
Dalam pertunjukan If, opening dengan menggunakan gending Jawa tidak ada korelasinya sama sekali dengan pengadeganan dan elemen penyutradaraan selanjutnya sehingga terasa hanya tempelan yang dipaksakan.
Begitu juga yang dilakukan Teater Petir SMA PGRI Jepara yang mementaskan “Ketika Orang-orang Telanjang” karya Rangga MD dan disutradarai oleh Sihabudin. Tidak adanya kesatuan konsep ekspresi dalam pertunjukan ini dimulai dari pilihan naskahnya.
Naskah “Ketika Orang-orang Telanjang” ini sangat lemah dari sisi dramatic dan daya ungkapnya. Tokoh-tokoh yang ada tidak menggambarkan sebuah karakter yang utuh sebagai manusia. Hanya merupakan simbul-simbul yang ditulis secara terburu-buru. Sementara naskah adalah modal pertama agar grup bisa menghasilkan pertunjukan yang baik.
XII. Penutup
Tiada gading yang tak retak, begitulah catatan ini saya buat, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman Peserta Festival, Teater Gema IKIP PGRI Semarang selaku penyelenggara, juga siapa saja yang membacanya.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih pada panitia dan anggota juri yang lain (Eko Tunas dan Mas Ton Lingkar) atas kerjasamanya yang begitu hangat. Sebagaimana Chairil Anwar, sang penyair, aku pun ingin berkata, “Berjagalah terus di garis batas impian dan harapan.”
***
@ Zak Sorga (08176757630; 083871690358)
Email: zaksorga_sangpecinta@yahoo.com ; fadayenkhalifah@yahoo.com
Daftar Nama Pemandu FDPJT 2011
Daftar Nama Pemandu
No. | Nama Pemandu | Contact Person | Peserta | Ket |
1. | 1. Amelya Jenri Fourtina 2. Muhammad Toyibin | 085293552613 085742090432 | MA Darussalam Subah Batang |
|
2. | 1. Nawangsih Retnoningtyas 2. Anindya S. | 085642563608 085290454213 | SMA N 1 Jepara |
|
3. | 1. Siti Aulia Yaroka 2. Dessy Dina Hanggara | 08985550479 085729688290 | SMA Kristen Indonesia Magelang |
|
4. | 1. Aryana Novitasari 2. Adi Sugiarto | 085640496274 085876463164 | SMA N 1 Banjarnegara |
|
5. | 1. Amelya Jenri Fourtina 2. Muhammad Toyibin | 085293552613 085742090432 | SMA N 4 Semarang |
|
6. | 1. Nawangsih Retnoningtyas 2. Anindya S. | 085642563608 085290454213 | SMA Pon. Mod Selamat Kendal
|
|
7. | 1. Siti Aulia Yaroka 2. Dessy Dina Hanggara | 08985550479 085729688290 | SMA N 1 Donorojo Jepara
|
|
8. | 1. Aryana Novitasari 2. Adi Sugiarto | 085640496274 085876463164 | SMA Klirong Kebumen
|
|
9. | 1. Amelya Jenri Fourtina 2. Muhammad Toyibin | 085293552613 085742090432 | MAN Kendal |
|
10. | 1. Nawangsih Retnoningtyas 2. Anindya S. | 085642563608 085290454213 | SMK Farmasi Nusaputera Semarang |
|
11. | 1. Siti Aulia Yaroka 2. Dessy Dina Hanggara | 08985550479 085729688290 | SMA PGRI Jepara |
|
12. | 1. Aryana Novitasari 2. Adi Sugiarto | 085640496274 085876463164 | SMA N 7 Purworejo |
|
13. | 1. Amelya Jenri Fourtina 2. Muhammad Toyibin | 085293552613 085742090432 | MAN 2 Pekalongan |
|
14. | 1. Nawangsih Retnoningtyas 2. Anindya S. | 085642563608 085290454213 | SMA N 15 Semarang
|
|
15. | 1. Siti Aulia Yaroka 2. Dessy Dina Hanggara | 08985550479 085729688290 | SMA Pius Bakti Utama Purworejo
|
|
16. | 1. Aryana Novitasari 2. Adi Sugiarto | 085640496274 085876463164 | SMK N 1 Kendal |
|
17. | 1. Amelya Jenri Fourtina 2. Muhammad Toyibin | 085293552613 085742090432 | SMK N 2 Semarang |
|
18. | 1. Nawangsih Retnoningtyas 2. Anindya S. | 085642563608 085290454213 | SMA N 1 Mlonggo Jepara |
|
19. | 1. Siti Aulia Yaroka 2. Dessy Dina Hanggara | 08985550479 085729688290 | SMA N 3 Temanggung |
|
20. | 1. Aryana Novitasari 2. Adi Sugiarto | 085640496274 085876463164 | SMK N 1 Demak
|
|
JADWAL PEMENTASAN FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2011 SMA/SMK/SEDERAJAT TINGKAT JAWA TENGAH
JADWAL PEMENTASAN
Ø Senin, 23 Mei 2011
15.00 – 17.30 WIB : PEMBUKAAN FESTIVAL
1. 19.00 – 20.15 WIB : MA Darussalam Subah Batang
2. 20.30 – 21.45 WIB : SMA N 1 Jepara
Ø Selasa, 24 Mei 2011
3. 15.00 – 16.15 WIB : SMA Kristen Indonesia Magelang
4. 16.30 – 17.45 WIB : SMA N 1 Banjarnegara
5. 19.00 – 20.15 WIB : SMA N 4 Semarang
6. 20.30 – 21.45 WIB : SMA Pon. Mod Selamat Kendal
Ø Rabu, 25 Mei 2011
7. 15.00 – 16.15 WIB : SMA N 1 Donorojo Jepara
8. 16.30 – 17.45 WIB : SMA Klirong Kebumen
9. 19.00 – 20.15 WIB : MAN Kendal
10. 20.30 – 21.45 WIB : SMK Farmasi Nusaputera Semarang
Ø Kamis, 26 Mei 2011
11. 15.00 – 16.15 WIB : SMA PGRI Jepara
12. 16.30 – 17.45 WIB : SMA N 7 Purworejo
13. 19.00 – 20.15 WIB : MAN 2 Pekalongan
14. 20.30 – 21.45 WIB : SMA N 15 Semarang
Ø Jumat, 27 Mei 2011
15. 15.00 – 16.15 WIB : SMA N 4 Surakarta
16. 16.30 – 17.45 WIB : SMA Pius Bakti Utama Purworejo
17. 19.00 – 20.15 WIB : SMK N 1 Kendal
18. 20.30 – 21.45 WIB : SMK N 2 Semarang
Ø Sabtu, 28 Mei 2011
19. 15.00 – 16.15 WIB : SMA N 1 Mlonggo Jepara
20. 16.30 – 17.45 WIB : SMA N 3 Temanggung
21. 19.00 – 20.15 WIB : SMK N 1 Demak
Ø Senin, 30 Mei 2011
19.30 WIB – Selesai : Malam Penganugerahan
PESERTA FDPJT YANG TELAH TERDAFTAR
1. Kelompok STESA MAN Kendal.
2. Teater Insomnia SMK Farmasi Nusaputera 2 Semarang.
3. Teater ASMAT SMA N 4 Semarang.
4. Teater SUKMA SMK n 2 Semarang.
5. Kelompok Teater Kabupaten BATANG.
6. SMAKINDO THEATER SMA Kristen Indonesia Magelang
7. Teater Of Dream SMA N 15 Semarang
8. Teater Athena SMK N 1 Kendal
9. Teater Metamorfosa SMK N 1 Demak
10. Teater Kapas SMA N 1 Donorojo
11. Teater BIASSUKMA SMA N 1 Jepara
12. Teater Kusuma SMA N 1 Mlonggo
13. SMA N 4 Surakarta
14. SMA N 1 Karanganyar
15. SMA N 3 Temanggung
16. SMA Pius Bhakti Purworejo
17. SMA Klirong Kebumen
18. Teater Tanjung SMA N 7 Purworejo
19. SMA N 1 Banjarnegara
20. Teater PETIR SMA PGRI Jepara
21. Teater GERBONG SMA pondok modern SELAMAT
kendal
KETENTUAN PESERTA Festival Drama Pelajar 2011 SMA/ SMK/ Sederajat Tingkat Jawa Tengah
A. Peserta
1. Peserta adalah pelajar SMA/ SMK/ Sederajat di seluruh Jawa Tengah yang dibuktikan dengan kartu pelajar/ surat delegasi yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah.
2. Peserta terbatas untuk 24 kelompok.
3. Satu kelompok peserta terdiri dari 15 personil (pemain + crew)
4. Panitia hanya menyediakan fasilitas untuk 15 personil (pemain + crew), selebihnya tidak menjadi tanggung jawab panitia.
5. Pelatih maupun sutradara diperbolehkan bukan siswa
B. Persyaratan Administratif
Calon peserta Festival Drama Pelajar 2011 SMA/ SMK/ Se-derajat Tingkat Jawa Tengah harus memenuhi persyaratan administratif yang dibawa saat pendaftaran, meliputi:
1. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran (formulir pendaftaran terlampir).
2. Menyerahkan profil teater, biodata peserta, foto copy kartu pelajar, daftar nama penerima sertifikat (nama terang; panitia tidak bertanggung jawab atas kesalahan maupun pergantian nama-nama penerima sertifikat), nama sutradara, serta melampirkan naskah dan synopsis lakon yang digarap. File-file tersebut diserahkan dalam bentuk hard copy maupun soft copy.
3. Kontribusi peserta sebesar Rp 175.000,- ( Seratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
4. Peserta dinyatakan diterima apabila telah memenuhi persyaratan administratif.
5. Panitia akan menutup pendaftaran sewaktu-waktu apabila jumlah kuota peserta telah terpenuhi.
6. Pengumuman melalui blog teater Gema: http://www.teatergema.blogspot.com
7. dan website IKIP PGRI Semarang: http://www.ikippgrismg.ac.id
C. Mekanisme Pendaftaran
Pendaftaran Festival Drama Pelajar 2011 SMA/ SMK/ Sederajat Tingkat Jawa Tengah di buka mulai 24 Januari – 25 April 2011 bertempat di:
- Sanggar Teater Gema IKIP PGRI Semarang, Jl. Lontar No. 1 Sidodadi Timur atau
- Transfer melalui:
BRI Unit Kartini, No. Rek : 0900-01-000651-50-8
a/n Linda Wijayanti
[ Mohon untuk konfirmasi terlebih dahulu kepada panitia sebelum melakukan transfer]
Pendaftaran dilayani (di tempat)
- Pendaftaran Via Telephone bisa melalui :
Linda Wijayanti (081 210 102 848)
Ibrahim (085 642 742 033)
Ely Amaliyah (089 959 313 43)
Atau
Via E-mail : teater_gema@yahoo.com,
Blog Teater Gema : http://www.teatergema.blogspot.com dan website IKIP PGRI Semarang: http://www.ikippgrismg.ac.id
(bukti transfer uang pendaftaran disertakan pada saat technical meeting)
D. Technical Meeting
hari, tanggal : Minggu, 1 Mei 2011
waktu : 10.00 WIB – 12.00 WIB
tempat : Ruang Seminar Gedung Utama lt.2
keterangan : 1. Perwakilan kelompok harus mengikuti technical meeting (2 orang perkelompok).
2. Bagi kelompok yang tidak mengikuti Technical meeting dianggap sepakat dengan hasil Technical Meeting
3. Technical meeting sekaligus pengambilan nomor undi penyajian
E. Sajian
1. Peserta bebas memilih naskah baik karya sendiri maupun orang lain berdasarkan kaidah-kaidah realism.
2. Penyajian berdasarkan kaidah-kaidah realisme.
3. Tidak mengandung unsur SARA.
4. Naskah harus berbahasa Indonesia.
5. - Durasi penyajian setiap peserta max 75 menit (termasuk bongkar pasang set)
- Batas toleransi yang di sediakan panitia adalah 15 menit (setiap lima menit panitia akan menyalakan lampu tanda peringatan)
- Apabila peserta memasuki waktu batas toleransi tersebut, panitia tidak akan memotong pementasan. Akan tetapi peserta akan mendapatkan pengurangan nilai..
- Apabila peserta melebihi waktu yang telah ditentukan maka panitia akan memberikan tanda peringatan dengan menggunakan tanda lampu
- Apabila sampai batas waktu tersebut peserta masih belum menyelesaikan penyajian maka panitia akan menghentikan secara langsung
F. Perlengkapan, Akomodasi dan Fasilitas
1. Panitia menyediakann fasilitas berupa snack dan air mineral untuk 15 personil (crew+pemain) serta transit saat penyajian. Setiap peserta hanya mendapatkan satu kali/fasilitas tersebut diatas.
2. Sertifikat untuk 15 personil (pemain+crew)
3. Panitia menyediakan perangkat panggung berupa :
· Panggung Prosenium berukuran 6 x 8 meter
· Backdrop hitam (terpasang permanent)
· Level
· Lampu Spot
· Lampu PAR 64
· Sound System (seperangkat sound system)
· Kebutuhan Artistik lainnya menjadi tanggung jawab peserta
4. Setiap kelompok akan dipandu oleh panitia
G. Penghargaan
1. Kejuaraan
a. Panitia menyediakan 7 kategori meliputi :
· Penyaji terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 1.200.000,-
· Aktor terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 400.000,-
· Aktris terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 400.000,-
· Aktor pendukung terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 400.000,-
· Aktris pendukung terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 400.000,-
· Penata Artistik terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 400.000,-
· Penyutradaraan terbaik, uang pembinaan sebesar Rp 400.000,-
b. Peserta yang berhasil meraih kejuaraan selain mendapatkan sejumlah uang pembinaan juga akan mendapatkan tropi khusus Teater Gema serta sertifikat.
H. Penjurian
1. Juri terdiri dari tiga orang, berasal dari pekerja teater, praktisi dan pengamat.
2. Nama-nama dewan juri akan diumumkan saat Technical meeting.
3. Penilaian berdasarkan kaidah-kaidah realisme.
4. Keputusan dewan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
FESTIVAL DRAMA PELAJAR SMA/ SMK/ SEDERAJAT JAWA TENGAH 2011
segera siapkan kelompok teater sekolah anda!
pelaksanaan bulan mei 2011
pendaftaran dibuka mulai 24 Januari hingga 25 April 2011.
poster dapat juga diunduh/ download, klik:
http://www.ziddu.com/download/13583265/PosterFDPJT2011dgnsupport.jpg.html
proposal, ketentuan peserta dan formulir pendaftaran dapat juga diunduh/ download, klik:
http://www.4shared.com/document/BXgPx9Io/proposal_ketentuan_peserta_dan.html
surat pemberitahuan peserta:
http://www.4shared.com/document/7OlEEoqG/surat_peserta_PDPJT_2011.html
FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010 SMA/ SMK/ SEDERAJAT TINGKAT NASIONAL
FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010
SMA/ SMK/ SEDERAJAT TINGKAT NASIONAL
TEATER GEMA IKIP PGRI SEMARANG
DALAM RANGKA DIES NATALIES IKIP PGRI SEMARANG
A. NAMA KEGIATAN
FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010 SMA/ SMK/ Se – Derajat Tingkat Nasional Teater GEMA dalam Rangka Dies Natalies IKIP PGRI Semarang.
B. TEMA KEGIATAN
FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010 SMA/ SMK/ Se – Derajat Tingkat Nasional ini digarap dalam bentuk Realis.
C. LATAR BELAKANG
“Dunia ini panggung sandiwara…
Ceritanya mudah berubah…
Ada peran wajar dan ada peran berpura pura…”
(Panggung Sandiwara)
Kesenian dan kebudayaan semakin tidak terpelihara dan terjaga.
Asal kesenian memburam di tengah arus globalisasi. Teater merupakan salah satu cabang kesenian yang berada dalam tahap pemeliharaan dan pengembangan potensi insan – insan kesenian.
Salah satu unsur drama yang terpenting dalam berteater adalah Akting.
Akting adalah akting, secara alamiah Stanislavsky maupun Boleslavky menyatakan bahwa akting itu menjadi. Artinya proses tersebut melampaui taraf mengerti, memahami, dan merasakan sebuah peranan – peranan.
Untuk itu diperlukan proses pencarian keaktoran yang intens. Salah satunya lewat pementasan itu sendiri. Teater Gema IKIP PGRI Semarang sebagai salah satu komunitas teater yang masih belajar berproses berupaya menjembatani kepentingan tersebut, salah satunya dengan mengadakan FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010 SMA/ SMK/ SEDERAJAT Tingkat Nasional.
D. LANDASAN KEGIATAN
1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Tri Dharma Perguruan Tinggi
3. Proker Teater Gema IKIP PGRI Semarang
E. TUJUAN KEGIATAN
1. Menanamkan rasa memiliki akan seni.
2. Membangun wadah kreatifitas pelajar pecinta seni, khususnya teater.
3. Memberikan sumbangan yang nyata bagi masyarakat umum dan masyarakat teater khususnya pelajar di Indonesia.
4. Menciptakan ruang kreatifitas sebagai proses pengalaman estetika bagi perkembangan keaktoran teaterawan di Indonesia.
F. SASARAN KEGIATAN
FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010 SMA/ SMK/ Sederajat Tingkat Nasional ini ditunjukkan untuk
1. Pelajar SMA/ SMK/ Sederajat se – Indonesia
2. Kalangan seniman dan praktisi seni nasional
3. Penonton umum nasional
G. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Festival Drama Pelajar SMA/ SMK/ Sederajat Tingkat se – Indonesia.
H. WAKTU PELAKSANAAN
FESTIVAL DRAMA PELAJAR 2010 SMA/ SMK/ Sederajat Tingkat Nasional ini diselenggarakan pada :
hari : Senin - Senin
tanggal : 3 – 10 Mei 2010
pukul : 15.00 - selesai
tempat : Auditorium Lantai 7 Gedung Pusat IKIP PGRI Semarang
Jl. Dr. Cipto – Lontar No. 1 (Sidodadi Timur)
Semarang – Jawa Tengah
I. TARGET WILAYAH PESERTA
•Indonesia
J. AGENDA ACARA
1. Senin, 3 Mei 2010 : Pembukaan Festival Drama Pelajar
Satu Pementasan
2. Selasa - Sabtu, 4 – 8 Mei 2010 : Pementasan
3. Minggu, 9 Mei 2010 : Workshop Teater
4. Senin, 10 Mei 2010 : Malam Penganugerahan
K. PENUTUP
Demikian gagasan dan pemikiran yang coba kami realisasikan sebagai wujud peduli kami terhadap eksistensi dan potensi pelajar. Semoga apa yang kami lakukan ini menjadi sebuah sumbangan nyata bagi dunia kesenian kita.
KETENTUAN PESERTA
1. Peserta adalah Pelajar SMA/ SMK/ Sederajat di seluruh Indonesia yang dibuktikan dengan kartu pelajar.
2. Peserta bebas memilih naskah sendiri atau orang lain. Dan naskah harus menggunakan bahasa Indonesia
3. Peserta mengumpulkan naskah pementasan, synopsis, dan Profil teater sekolah masing – masing (kepentingan catalog)
4. Seluruh pemain dan kru dari sekolah dan penggarap / sutradara boleh melibatkan orang lain atau umum.
5. Penyajian berdasarkan kaidah – kaidah dramaturgi.
Jumlah anggota per kelompok penyaji 15 orang.
Durasi penyajian setiap peserta maksimal 75 menit ( termasuk bongkar pasang set ).
Peserta yang melebihi batas waktu pertunjukan ( 75 menit ) akan mendapatkan sanksi pengurangan nilai.
Batas toleransi waktu yang disediakan panitia adalah 15 menit.
( setiap lima menit panitia akan menyatakan lampu tanda peringatan )
Apabila peserta melebihi waktu yang telah ditentukan, maka panitia akan memberi tiga kali tanda peringatan dengan menggunakan tanda lampu. Dan apabila melebihi batas waktu tersebut peserta masih belum merampungkan penyajiannya maka panitia akan menghentikan secara langsung.
6. Jumlah penyaji Festival Drama Pelajar SMA/ SMK/ Sederajat 2010 maksimal 24 kelompok.
7. Kontribusi setiap peserta adalah Rp. 250.000,- ( Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ).
8. Panitia akan menutup pendaftaran apabila jumlah peserta telah terpenuhi ( tidak ada batasan wilayah ).
9. Panitia menyajikan fasilitas berupa konsumsi serta`penginapan saat penyajian. Setiap peserta hanya mendapatkan satu kali / fasilitas tersebut di atas.
10. Pendaftaran Perserta Festival Drama Pelajar 2010 SMA/ SMK/ Sederajat Tingkat Nasional dibuka mulai 11 Januari – 21 Maret 2010.
Bertempat di :
Sanggar Teater GEMA IKIP PGRI Semarang, Jawa Tengah
Jl. Lontar No. 1 Sidodadi Timur
Atau bisa transfer melalui :
BRI Unit Kartini
No. rekening : 0900 – 01 – 000651 – 50 – 8
a/ n Linda Wijayanti
Pendaftaran dilayani (di tempat)
Mulai pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB
Pendaftaran Via Telepon bisa melalui :
Aditya Nugraha ( 085 727 192 446 )
( 081 225 357 374 )
( 087 831 130 021 )
Linda Wijayanti ( 081 210 102 848 )
Tyas Nawangsih ( 081 326 844 882 )
( 085 642 563 608 )
Atau
Via E-mail : teater_gema@yahoo.com
( bukti transfer uang pendaftaran disertakan )
Technical Meeting dilaksanakan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 4 April 2010
Tempat : IKIP PGRI Semarang, Jawa Tengah
Jl. Dr. Cipto – Lontar No. 1 Sidodadi Timur
( sekaligus pengambilan nomor penyajian )
Untuk informasi Festival Drama Pelajar Nasional dapat diakses melalui :
Blog Teater Gema : teatergema.blogspot.com
11. Peserta diwajibkan mengikuti Technical Meeting.
12. Perangkat panggung yang disediakan panitia adalah :
- Lampu Spot 14 buah
- Level ukuran 190 cm x 95 cm x 40 cm = 6 buah
- Level ukuran 90 cm x 55 cm x 30 cm = 6 buah
- Backdrop hitam
13. Hal lain yang belum jelas dapat ditanyakan pada saat pendaftaran.
KEJUARAAN
1. Panitia menyediakan 8 kategori meliputi :
Penyaji Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 5.000.000,-
Aktor Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
Aktris Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
Aktor Pembantu Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
Aktris Pembantu Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
Penata Artistik Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
Penyutradaraan Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
Poster Terbaik uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,-
( Khusus Poster Terbaik dikumpulkan waktu Technikal Meeting )
2. Peserta yang berhasil meraih kejuaraan selain mendapatkan sejumlah uang pembinaan, juga akan mendapatkan thropy khusus Teater Gema serta sertifikat.
LOMBA POSTER FEESTIVAL DRAMA PELAJAR TINGKAT NASIONAL
LOMBA POSTER FEESTIVAL DRAMA PELAJAR TINGKAT NASIONAL
Syarat pembuatan poster:
1. Poster dibuat sesuai dengan tema yang dipilih (sesuai dengan tema pementasan)
2. Poster merupakan karya asli atau orisinil yang dapat dipertanggungjawaabkan, dan belum pernah dilombakan dan dipublikasikan.
3. Ukuran poster 40 x 50 cm.
4. Poster boleh berwarna atau hitam putih serta menarik.
5. Alat pewarna yang digunakan seperti: cat air, cat poster, krayon, pantel dsb atau perpaduan alat-alat di atas.
Kriteria penilaian:
1. Kesesuaian gambar dengan tema yang dipilih
2. Kejelasan pesan yang disampaikan
3. Keunikan
4. Kreatifitas
5. Komposisi
Nb: Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.
1 comment:
Slot machines | JMT Hub
In the casino, we offer 경상남도 출장마사지 free spins for online 고양 출장샵 games 안양 출장마사지 that support Android and 안양 출장안마 iOS. If you are new to slot machines 영천 출장샵 and are new to slot machines and
Post a Comment